Selasa, 15 November 2022

PRIDE

            

            Kesombongan dapat dikemas dengan kebajikan, Kesombongan bisa dibaptis dengan kerohanian. Saya merefleksi bahwa Apakah itu betul-betul sikap hati saya atau jangan-jangan saya sebetulnya sudah merasa di atas angin, angkuh hanya saja  tidak menggunakan bahasa-bahasa yang tidak enak itu. Mari  Periksa Diri Apakah kita sudah memelihara kesombongan sehingga menghancurkan hidup dan sesama. Dalam Lukas 18 9-14, disini kita diingatkan bahwa kesombongan itu berkaitan dengan kebutaan pada siang hari ini, kesombongan itu dimulai dengan kebutaan yaitu salah mengukur diri sendiri maka disini kita diingatkan Kenapa sih kok kita Sombong? kenapa sih kok kita bisa buta? 

Alasan pertama yang Alkitab ajarkan secara keseluruhan dan perumpamaan ini akan bantu kita menggali lebih dalam. Pertama,  kita memang orang berdosa kesombongan itu sudah Terukir di dalam diri kita semua. Oleh karena itu dalam alkitab mengatakan bahwa dosa yang sangat utama adalah kesombongan.  Kesombongan memiliki 3 tipe: pertama, orang yang sombong tipe flexing harus menunjukkan gambar-gambar mobilnya, rumahnya, liburannya, pacarnya, yang ingin dicintai atau di idolakan oleh orang lain. Kedua tipe bully,  tipe ini ingin menjatuhkan orang lain dan mencari-cari korban untuk direndahkan. ingin menunjukkan bahwa mereka Superior padahal belum tentu hebat. Ingin membodohi orang lain padahal tidak begitu pinter.  Ketiga ada juga tipe tanos, maksudnya tidak membutuhkan orang lain. Tipe sombong tidak butuh orang lain adalah yang merasa bahwa standar dirinya paling tinggi sehigga semua orang harus tunduk kepadanya.

Kesombongan di dalam sejarah kekristenan dinilai sebagai dosa utama iblis. Iblis karena sombong (Yesaya 14) dia ingin menyamai Tuhan.  Tokoh-tokoh gereja yang penting seperti Agustinus Luther dan Calvin, mengatakan kesombongan itu adalah akar dari segala kejahatan. kutipan dari CS Lewis mengatakan kesombongan itu mengarah atau menciptakan kejahatan-kejahatan. Kita sombong karena ada di hati kita, kita harus  berhati-hati. Kita bisa sombong karena kita punya kelebihan kelebihan tertentu. Sama seperti orang Farisi yang mempunya kelebihan-kelebihan seperti prestasi rohani dan lainnya. Kita juga bisa sombong karena kita punya uang, status, keluarga terkenal, nama belakang kita orang terkenal, dulu pernah punya pengalaman rohani yang heboh, kita punya sesuatu sehingga kita terbiasa dengan gaya hidup merasa sombong. Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil dalam refleksi ini adalah bahwa kesombongn adalAh dosa yang paling utama yang sudah ada dalam hati kita. Oleh kerena itu kita perlu berhati hati dengan hati kita agar tetap terjaga dan murni.

Tuhan Yesus Memberkati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan

My Utmost for HIS Highest Pengabdianku untuk Kemuliaan-Mu ( Renungan Oswald Chambers) *Hal yang Dangkal dan yang Dalam* *Hal yang Kecil dan ...